Jokowi dan Jusuf Kalla Tidak Bisa Dipercaya

Beberapa hari lalu di Masjid Al-Azhar, tepatnya tanggal 1 Juni 2013, Jusuf Kalla/JK memberi ceramah di sana, dan mengambil kesempatan unt...

Beberapa hari lalu di Masjid Al-Azhar, tepatnya tanggal 1 Juni 2013, Jusuf Kalla/JK memberi ceramah di sana, dan mengambil kesempatan untuk membuat sebuah sayembara bahwa barang siapa bisa membuktikan dirinya pernah melakukan korupsi selama di pemerintahan akan diberikan hadiah sebesar Rp. 1miliar. Kalimat JK itu adalah:

"Siapa yang pernah tahu dan bisa menunjukkan saat saya di pemerintahan pernah membuat kebijakan yang merugikan negara dan menguntungkan diri saya sendiri, keluarga saya, saudara-saudara saya, atau perusahaan saya, datang ke rumah saya, akan saya beri dia Rp 1 miliar," (http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/06/01/jusuf-kalla-kasih-rp-1-miliar-bila-buktikan-dirinya-korupsi)

Sekarang tampaknya JK harus memberikan hadiah tersebut kepada orang partainya sendiri, yaitu Wasekjen DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, karena dia mengingatkan bahwa alasan Presiden Gus Dur memecat JK sebagai menperindag tahun 2000 lalu adalah karena JK melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme/KKN, dan alasan ini diutarakan Gus Dur dalam rapat konsultasi tertutup antara pemerintah dan DPR di Jakarta pada Kamis, 27 April 2000. Nepotisme JK bahkan begitu luar biasanya hingga keluar istilah "Semua Dari Makassar/SDM." Alasan lain adalah karena JK pergi ke luar negeri tanpa izin tapi selamat karena JK memanfaatkan kebutaan Gus Dur untuk menunjuk secarik kertas kosong dan mengatakan isinya adalah izin pergi dari Mensesneg, dengan demikian bakat pembohong dan bakat KKN JK memang cukup tinggi demikian dikatakan Doli. Keterangan ini  sudah dibenarkan oleh mantan Juru Bicara Gus Dur, Adhie Massardi bahwa JK dipecat karena melakukan KKN, jadi sewajarnya Adhie Massardi mendapat bagian dari Rp. 1miliar yang dijanjikan JK tersebut.

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/06/12/n71g5j-golkar-jk-pernah-dipecat-gus-dur-karena-korupsi

http://nasional.inilah..com/read/detail/2108687/adhie-massardi-gus-dur-pecat-jk

Karena kita sudah tahu bahwa JK tipe yang omongannya tidak bisa dipegang maka sudah bisa ditebak uang Rp. 1miliar sebagai hadiah yang dijanjikan JK tidak akan pernah masuk ke rekening Ahmad Doli Kurnia ataupun Adhie Massardi, tapi menjadi menarik bahwa JK mengumumkan sayembara tersebut ketika sedang memberi ceramah di Masjid Al-Azhar, luar biasa bukan? Saya sendiri tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena Ketua Dewan Masjid Indonesia mengumumkan sebuah sayembara yang dia ketahui bohong ketika ceramah di masjid. Saya speechless, sungguh...mau ngomong apalagi coba? Apa yang bisa dibahas dari hal ini ketika fakta secara gamblang sudah terlihat?

Jadi terbukti JK melakukan KKN saat menjadi menperindag, lalu bagaimana ketika dia menjadi wakil presiden dari SBY? Sami mawon, sama saja, misalnya tahun 2006 sebagai Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, JK memerintahkan pembelian 12 helikopter bekas dari Jerman untuk penanganan bencana tsunami di Aceh lewat PT Air Transport Services, perusahaan terafiliasi Bukaka, grup perusahaan milik Kalla; kemudian pada tahun 2007, JK mengalihkan konsesi pembangunan jalan tol yang mandek padahal tidak ada peraturan yang memperbolehkan, dan ternyata salah satu pemegang konsesi adalah PT LIntas Marga Sedaya, milik PT Bukaka Teknik Utama; begitu juga dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 10 ribu megawatt dibangun oleh konsorsium yang salah satu anggotanya adalah PT Bukaka Teknik Utama dan masih banyak lagi.

Selanjutnya, Andi Arief, staf khusus Presiden SBY yang seharusnya adalah"korban penculikan" Prabowo Subianto ternyata membela Prabowo dengan membeberkan pemecatan JK oleh Presiden Gus Dur karena KKN (jadi seharusnya dia yang menang uang Rp. 1miliar, tapi karena jadi stafsus SBY maka masuknya Rp. 1miliar ke rekening dia bisa dianggap gratifikasi); dan selanjutnya mengatakan bahwa pada pilpres tahun 2009, SBY memutuskan untuk tidak memakai JK lagi karena menilainya tidak berprestasi dan tidak perform, sehingga JK diganti oleh Boediono, dengan kata lain, SBY juga memecat JK.

http://politik.rmol.co/read/2014/06/10/158957/Soal-Prabowo-Sudah-Dijawab-Istana,-Keraguan-Terhadap-JK-Masih-Ada-

Serius kita akan mempercayakan nasib negeri ini kepada pasangan Jokowi dan JK? Orang yang mau memilih mereka masih mempunyai otak untuk berpikir kan? Bila terpilih sudah dapat dipastikan bahwa JK akan kembali melakukan tindak pidana korupsi memanfaatkan posisinya sebagai Wakil Presiden. JK melakukan KKN ketika menjabat sebagai Menperindag di era Gus Dur; JK melakukan KKN ketika menjabat sebagai Wakil Presiden di era bersama SBY, karena itu mimpi bila sebagai Wakil Presiden dari Presiden Petugas Partai seperti Jokowi seorang JK tidak akan kembali melakukan KKN, apalagi menurut pendiri PDIP, JK menyetor Rp. 10trilyun sebagai mahar menjadi Cawapres Jokowi, demi apa? Demi pengabdian? Omong kosong, dapat dipastikan demi memastikan grup usahanya mendapat kue pembangunan di Indonesia yang mana nilainya pasti jauh di atas Rp. 10trilyun (http://www.aktual.co/politik/145901usung-jk-cawapres-jokowi-sabam-sirait-ancam-mundur-dari-pdip).

Sudahlah, kita realistis saja, persentase JK melakukan KKN bila dia menjadi wakil presiden adalah 99%, bagaimana dengan 1%nya? Bila Yang Maha Kuasa melakukan intervensi.

Selain itu JK terbukti culas dan licik, terbukti dari upaya dirinya menghindari pemecatan oleh Presiden Gus Dur dengan memanfaatkan kondisi mata Gus Dur yang tidak baik. Bayangkan memanfaatkan orang yang fisiknya kurang demi kepentingan pribadi saja tega dia lakukan, bagaimana bila presidennya adalah tipe petugas partai seperti Jokowi yang mana sudah sangat bisa diprediksi selama masa jabatan mereka berdua, JK akan  sepenuhnya mengendalikan negara. Sekali lagi, presiden berlatar belakang purnawirawan jenderal yang kenyang makan asam garam pertempuran yang mertuanya adalah pembantai PKI yang terkenal saja dikerjain habis-habisan oleh JK; apalagi model petugas partai seperti Jokowi?

Ingat bahwa Jokowi membutuhkan contekan soal untuk bisa menghadapi debat dengan Prabowo tanggal 9 Juni 2014 kemarin dan hal ini tidak akan ketahuan bila saja pertemuan rahasia di Satay House, Menteng satu malam sebelum debat  antara Komjen Budi Gunawan, timses Jokowi Trimedya Panjaitan; dan komisioner KPU Hadar M. Gumay tidak dipergoki oleh ketua serikat pekerja BUMN. Sungguh, Tuhan memang masih baik kepada Indonesia sebab kejadian ini bukan saja melindungi kubu Prabowo-Hatta dari serangan Babinsa yang sempat gencar waktu itu akan tetapi juga membuka mata rakyat Indonesia. KPU dan pendukung Jokowi-JK boleh berdalih bahwa soal debat tidak bocor, namun fakta bahwa Jokowi-JK selalu melihat ke bawah seperti membuka kertas seolah contekan jawaban setiap moderator menyampaikan pertanyaan adalah fakta yang tidak bisa dibantah karena seluruh pasang mata rakyat Indonesia menonton acara debat tersebut (http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/12/pengamat-curiga-pertanyaan-debat-sudah-bocor). Apabila untuk debat capres saja mereka membutuhkan contekan, apakah bisa dibayangkan betapa memalukan wajah Indonesia bila seorang Jokowi berbicara di forum internasional seperti PBB atau G20 atau setingkat Asean lalu wajahnya tegang dan kikuk seperti yang terjadi di deklarasi damai beberapa minggu lalu? Inilah Jokowi yang asli, Jokowi yang sungguh tidak bisa apa-apa selain melakukan pencitraan.

Harus diakui Jokowi memang pandai melakukan pencitraan; pandai menipu rakyat kecil; pandai bermain politik dizolimi, dan sepertinya hal tersebut sudah menjadi bakat alam. Intinya, Jokowi yang digambarkan media massa; Jokowi yang dideskripsikan oleh dirinya melalui ratusan buku yang diterbitkan dua tahun terakhir adalah sosok palsu, sosok buatan, sosok fiktif, sosok yang tidak pernah ada. Namun sekarang kebenaran tentang Jokowi sudah terbuka lebar:

1. Dia hanya petugas partai yang ditugasi oleh PDIP untuk menjadi capres karena elektabilitas Megawati sangat rendah sehingga perlu capres Boneka;

http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/14/152245/2582611/1562/megawati-jokowi-adalah-petugas-partai?992204topnews

2. Jokowi telah melakukan kebohongan publik karena mengaku miskin, tinggal di bantaran kali dan pernah tiga kali digusur tapi pada faktanya dia adalah keturunan juragan tanah dan ayahnya seorang pengusaha kayu kaya raya dan bahkan ketika SMA bisa dua kali ganti sepeda motor padahal teman dia yang lain hanya bisa gowes sepeda;

http://www.tribunnews.com/lifestyle/2012/09/21/jokowi-kecil-rumah-digusur-tiga-kali-pindah-kontrakan

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/05/25/269580144/Saat-SMA-Jokowi-Dua-Kali-Ganti-Motor

http://pemilu.sindonews.com/read/867760/113/ssst-ini-rahasia-keluarga-jokowi

3. Jokowi mengaku sederhana tapi menyewa rumah mewah di daerah elit Menteng, dengan kata lain saat butuh dilihat rakyat dia tampil sederhana tapi saat tidak dilihat rakyat dia hidup mewah.

http://www.gatra.com/nusantara-1/jawa-1/53872-nonaktif,-jokowi-sewa-rumah-mewah-di-kawasan-menteng.html

Nah, sosok boneka seperti Jokowi inilah yang dibutuhkan oleh Jusuf Kalla yang tidak mungkin menjadi presiden bila dia maju sendiri dan Jokowi tidak keberatan menjadi boneka selama dia memperoleh jabatan prestige. Ini tentu bukan omong kosong karena kenyataannya Jokowi sudah menjadi Walikota Solo boneka untuk wakilnya, FX Hadi Rudyatmo yang tidak mungkin maju sendiri karena beragama Katolik; dan di Jakarta dia menjadi boneka untuk wakil gubernur, Ahok yang sulit menang apabila maju sendiri karena Tionghoa dan Kristen, dan sekarang dia menjadi capres boneka karena JK maupun Megawati tidak bisa maju karena elektabilitasnya sangat rendah, tapi masih memiliki nafsu memerintah.

Ok, memang JK telah memberikan janjinya bahwa bila dia jadi Wakil Presiden bersama Jokowi maka dia tidak akan mendominasi Jokowi, tapi sekali lagi omongan ini keluar dari mulut JK yang mengajukan tantangan untuk bukti dia korupsi selama di pemerintahan ketika memberi ceramah di Masjid Al-Azhar padahal dia Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia; ini adalah JK yang mengatakan bila Jokowi jadi presiden maka Indonesia akan hancur dan banyak masalah; ini adalah JK yang tahun 2009 berjanji pulang kampung selepas kalah telak di pilpres tahun tersebut; dan ini adalah JK yang menipu Presiden Gus Dur dengan memanfaatkan kebutaan matanya demi menyelamatkan kedudukannya sebagai Menperindag. Masihkah anda percaya pada JK? Sungguh anda mau percaya kepada JK dan boneka petugas partainya itu?

Related

Berita 8598904698485153090

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item